Senin, 20 Desember 2010

MENJADI MANUSIA YANG INGIN BERUBAH

OLEH: ADE SAPUTRA

Saya memilih judul ini mengingat ada salah satu penyakit yang masih dijangkiti oleh kita selaku manusia adalah sulit untuk berubah. |Maka pada kali ini saya akan shering bagaimana cara agar kita bisa berubah. Ngak usa terlalu panjang mukaddimanya saya langsung saja kepada intinya. Menurut kanda Hamzah M.Y, bahwa penyakit yang masih menjangkiti diri setiap manusia yaitu belum terjadi apa yang dimaksut perubahan. Baik dari segi tingka laku maupun dari segi tata krama.|Kanda Hamzah juga sempat menggambarkan perubahan dari dua faktor yaitu faktor fisik maupun faktor keseharian. Saya mulai dari faktor fisik. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa fisik kita terus-menenerus mengalami perubahan. Mulai dari sejak kita bayi, kemudian berkembang biak menjadi manusia yang dewasa, kemudian meningkat menjadi tua, dan kemudian menjadi lebih tua, dan perubahan terakhir kita adalah kematian. |Kemudian dari segi keseharian, sejak bayi kita belum bisa mengenali benda-benda yang ada di sekeliling kita. |Kemudian ketika kita sudah berusia kanak-kanak kita sudah bisa bermain seperti bermain kelereng, dan permainan yang lain yang dipersamakan dengan itu. Kemudian setelah kita dewasa kita sudah bisa mengenali permainan-permainan seperti permainan game baik itu dimainkan dalam bentuk nen tendo, flashtation, sampai bermain game di komputer. Artinya perubahan baik itu secara fisik maupun secara keseharian kita telah banyak terjadi pada diri kita. Munculah pertanyaan perubahan apa lagi yang tidak tampak pada diri kita selaku umat manusia|? Jawabannya masih ada perubahan lagi yang belum nampak pada diri kita. Adapun faktor yang membuat kita sulit untuk berubah adalah faktor kemalasan. Yah, faktor itulah yang membuat kita sangat sulit untuk berubah. Misalnya kita malas belajar, malas beribadah, dan malas dalam melakukan segala hal-hal.
Jadi, berdasarkan fakta yang telah saya sebutkan di atas maka kita dapat menarik kesempulan bahwa malas adalah suatu hal yang membuat kita tidak bisa berubah ke arah yang lebih baik. Maka, wahai saudaraku marilah kita mencoba mengikis kemalasan kita. Bukankah Allah telah berfirman dalam surah ar-ra'ad yang berbunyi: "Innallaha layughairumabiqaumin hatta yughairumabiammfusihim" sesungguhnya Allah tidak merubah nasip suatu kaum kecuali mereka sendiri yang merubahnya". Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan rahmatnya kepada kita sehingga kita bisa berubah dari arah yang jelek, menuju ke arah yang lebih baik. Dari jalan yang sesat menuju jalan yang dimuliakan oleh Allah. Amien!!!

Tidak ada komentar: