pada tanggal 12-01-2010, terjadi sebuah musiba kecil di keluargaku. Yaitu meninggalnya sang ayah tercinta. disebabkan karena penyakit yang dideritanya. Semua keluarga turut menitihkan air mata kepergian sang ayah tercinta. Beliau meninggal pukul 06.30 pagi. Saat itu suasana duka yang paling mendalam meliputi seluruh keluargaku. Betapa tidak, ayah yang selama ini bersama kami telah pergi meninggalkan kami untuk selamanya. Tepat pukul 10.00, dibawalah jenazahnya ke Enrekang untuk dimakamkan. Seluruh teman-teman sepropesi turut ambil bagian dalam prosesi pengantaran tersebut tidak ketinggalan siswanya. Tepat pukul 13.00, jenazah sampai di Enrekang. Dilanjutkan dengan prosesi pemandian jenaza, yang kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari kepala Sekolah SMA negeri dua Rantepao, pembacaan riwayat hidup singkat al marhum, dan penyerahan tetesan air mata dari teman beliao waktu masih hidup kepada ibu saya yang dalam bahasa Torajanya disebut "pato'doang wae mata". Setelah itu, dibawahlah jenaza ke masjid untuk dishalatkan. Setelah itu dibawalah ke pemakaman untuk dimakamkan. Dalam prosesi pemakaman tersebut, ada beberapa mata acara yaitu sambutan dan ucapan terima kasih dari imam masjid besar rantepao dan dilanjutkan dengan pembacaan do'a. Itulah kisah singkat tentang sebuah musiba yang terjadi di kalangan keluargaku. Kalau ngomongin masalah ini, saya teringat akan Mantan Ibu negara Ibu hasri ainun besari habibie, yang meninggal di Jerman. Selama sakitnya Habibie selalu menemaninya. Bahkan menurut yang saya dengar di RRI, juru bicara kepresidenan habibie mengatakan bahwa habibie memang merupakan orang yang selalu berada di samping istrinya. Meskipun istrinya tak bernyawa lagi, ia tetap terus berada di sampingnya. Ngak salah memang, ajal dapat ditemui di mana saja dalam keadaan apa saja. Baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit. Itulah yang dialami oleh ayahku, dia meninggal dalam keadaan sakit.
Akhirnya terima kasih wahai sang ayah tercinta, karena engkau telah memberikan yang terbaik untuk anakmu yang tercinta ini. Sebagai anakmu kami akan meneruskan perjuanganmu. Dan tak lupa kami selalu berdo'a semoga engkau tetap berada dalam lindungan Allah SWT, dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mungkar wa nakir. Allahumagfirlahu warhamhu, wa'afihi waafu'anhu. Ya Allah, ampunilah dia rahmatilah dia, terimalah dia di sisimu, dan mafkanlah ia..... Amin ya rabbal alamin..
Sabtu, 05 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar